Aku merasakan kesedihan ini seperti mahoni yang tumbang
Di kesenyapan hutan sedang tanah tak lagi basah oleh hujan
Di dahannya yang rapuh itu kunang - kunang mabuk menghisap anggur
Dan kenangan berguguran bagai dedaunan ditiup angin malam
Sunyi tidak akan berbuah di lahan ini
Karena air mata telah membusukan setiap bunga yang mulai merekah
Lalu rindu pun usai dan cinta hanyalah kelebatan bayang - bayang
Rembulan di ujung gang kenangan
Tuhan...........aku begitu takut kehilangannya
Bagaimana aku akan merelakannya dirampas waktu.
Sedang matanya adalah satu - satunya kanvasku
Tempat aku menulis dan melukis kematianku.
Jangan pernah tinggalkan aku yang begitu kesepian
Yang tak lagi punya daya untuk melangkah menyusuri hidup
Semua tlah musnah di telan kesedihan dan kepedihan
Andai kita tak dpt bertaut ijinkan aku selalu memanggilmu dalam kelam malam
Agar ku bisa terlelap dalam pembaringanku
Dalm simbah air kepedihandi ujung kematianku.
Ayura, 2010