Apa salah jika aku senang melihat kamu?
Apa berdosa jika aku selalu mimpi tentang kamu?
Apakah aku membuat kesalahan jika aku cinta semua tentang kamu?
Apakah aku membuat masalah jika aku selalu merindukan kamu?
Ketika aku melihat kamu........
Ketika aku melihat senyum kamu.........
Ketika aku mendengar suara kamu.........
Hatiku serasa menari
Aku tidak tahu apa yang kamu rasakan sekarang?
Apakah kamu juga merasakan perasaan yang sama dengan aku?
Tapi.............
Sekarang aku sadar, aku hanya teman bagi kamu
Tidak lebih.
Ayura, 2010
Tuesday, June 22, 2010
Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
yang kesekian kalinya
di hatimu ada goresan cat putih
dan sekuntum bunga melati
sinar matamu melukiskan alam
dimana dengan rasa sangat
serta bunga kasih dan harum sayangmu
seluruhnya berwarna putih
padahal...........
Kau telah pergi jauh
jauh arungi samudra hidupmu
dan sewarna anak panah
yang aku lepaskan kemarin
dari busur yang berbeda
dan ujungnya menancap
pada sudut yang tidak pernah kita bicarakan
setiap ada bayanganmu.....
rinduku tertikam semakin parah bernanah
dan selalu terbuka perih
tanpamu.
Ayura, 2010
yang kesekian kalinya
di hatimu ada goresan cat putih
dan sekuntum bunga melati
sinar matamu melukiskan alam
dimana dengan rasa sangat
serta bunga kasih dan harum sayangmu
seluruhnya berwarna putih
padahal...........
Kau telah pergi jauh
jauh arungi samudra hidupmu
dan sewarna anak panah
yang aku lepaskan kemarin
dari busur yang berbeda
dan ujungnya menancap
pada sudut yang tidak pernah kita bicarakan
setiap ada bayanganmu.....
rinduku tertikam semakin parah bernanah
dan selalu terbuka perih
tanpamu.
Ayura, 2010
Begitukah Hidup?
Langit temaram menghiasi ufuk langit
jauh tak terbatas
senyap merayap.......
sementara kita berdua membisu
hanya detak jantung memukul keras
ku kubur semua keinginan
seekor camar kecil melintas acuh
dan lenyap di balik gelombang
ombak tak jenuh berkejaran
memecah dan sirna di tepian
seekor kepiting kecil merayap
di pinggir karang dan terhempas kembali
oleh ombak tanpa pegangan
sementara di kejahuan perahu nelayan
berlayar mengitari lautan luas
mencari ikan dengan jalanya
Kamu berbisik............begitukah hidup?
kemudi diri adalah keimanan
malam terus bergulir seperti dulu.......
esok...........dan selanjutnya......
aku hanya mampu terpaku membisu
dan tak mampu berbuat apa-apa
dalam dekapanmu...aku menangis
andai kau pergi.............
sepilah hatiku bagai lautan tanpa nelayan..
Ayura, 2010
jauh tak terbatas
senyap merayap.......
sementara kita berdua membisu
hanya detak jantung memukul keras
ku kubur semua keinginan
seekor camar kecil melintas acuh
dan lenyap di balik gelombang
ombak tak jenuh berkejaran
memecah dan sirna di tepian
seekor kepiting kecil merayap
di pinggir karang dan terhempas kembali
oleh ombak tanpa pegangan
sementara di kejahuan perahu nelayan
berlayar mengitari lautan luas
mencari ikan dengan jalanya
Kamu berbisik............begitukah hidup?
kemudi diri adalah keimanan
malam terus bergulir seperti dulu.......
esok...........dan selanjutnya......
aku hanya mampu terpaku membisu
dan tak mampu berbuat apa-apa
dalam dekapanmu...aku menangis
andai kau pergi.............
sepilah hatiku bagai lautan tanpa nelayan..
Ayura, 2010
Malamku
Kemarin......
Aku duduk berdua denganmu...
Memandang langit,menghitung bintang
Mengukir indahnya sinar rembulan,
Menguntainya menjadi cahaya hati
Menggenggam malam hingga pagi tiba
Ditemani kukuk burung hantu juga intan mata sang kucing
Juga suara jengkrik
Kamu serasa bersinar di bawah sang rembulan
Putih merona bahagia...
Aku bahagia bersamamu.......kemarin
Kini.........
Aku duduk sendiri
Ditepi pantai tanpamu
Kujaring rembulan yg redup sinarnya
Kuuntai pasir putihnya
Kugenggam malam sepi
Senyap tanpa suara camar dan desiran daun kelapa
Tanpa kedipan sang bintang
Aku terpekur menatap malam tanpamu
Begitu tega kau tinggalkan aku
Sendiri menghitung sang malam.....kini
Nanti..........
Aku tak lagi punya waktu
Duduk menghitung malam
Menguntai pasir putih
Menjalinnya menjadi sebuah rindu
Mendengarkan kidung-kidung malam
Aku akan selalu merindukanmu
Mengingatmu...mengenangmu...nanti
Ayura,2010
Aku duduk berdua denganmu...
Memandang langit,menghitung bintang
Mengukir indahnya sinar rembulan,
Menguntainya menjadi cahaya hati
Menggenggam malam hingga pagi tiba
Ditemani kukuk burung hantu juga intan mata sang kucing
Juga suara jengkrik
Kamu serasa bersinar di bawah sang rembulan
Putih merona bahagia...
Aku bahagia bersamamu.......kemarin
Kini.........
Aku duduk sendiri
Ditepi pantai tanpamu
Kujaring rembulan yg redup sinarnya
Kuuntai pasir putihnya
Kugenggam malam sepi
Senyap tanpa suara camar dan desiran daun kelapa
Tanpa kedipan sang bintang
Aku terpekur menatap malam tanpamu
Begitu tega kau tinggalkan aku
Sendiri menghitung sang malam.....kini
Nanti..........
Aku tak lagi punya waktu
Duduk menghitung malam
Menguntai pasir putih
Menjalinnya menjadi sebuah rindu
Mendengarkan kidung-kidung malam
Aku akan selalu merindukanmu
Mengingatmu...mengenangmu...nanti
Ayura,2010
Subscribe to:
Posts (Atom)