Sunday, July 18, 2010

Menunggumu di "Syamsuddin Noor"

Sabtu, 17 Juli 2010

     Ketika rindu sudah tak bisa kompromi, ketika hati sudah bosan menunggu hari untuk menemuimu, aku terbang ke kotamu. Berharap kau akan menjemputku, memelukku dah bisikkan kata "Aku sungguh merindukanmu".
55 menit aku gelisah di angkasa. Menghitung detik demi detik waktu yang lambat untuk berputar. Hingga aku sampai di Bandaramu....sampai di kotamu. Senyumku mengembang "akhirnya aku sampai di kotamu untuk yang kedua kali.
     Tapi aku lupa..........siapa aku di matamu? Aku bukan siapa - siapa, tidak di matamu juga tidakdi hatimu. Hanya aku yang terlalu menggebu ingin menemuimu, melepas rinduku, mencoba menemukan matahari yang ada di dirimu.
     Sejenak kubersujud meminta padaNya agar kau mendengar apa kata hatiku. Memohon agar kau mau datang meski hanya untuk ucapkan kata "aku tidak mencintaimu" atau "jangan ganggu hidupku"
     Sirna sudah anganku........tak ada lagi lezatnya soto Banjar, tak ada lagi sunset di Muara Kuin sambil menikmati makanan di atas Klotok. Kau telah menghilang bersama air mataku. Begitu pedih yang aku rasakan hati ini hingga ku tak mampu untuk menatap mentari pagi.
     Di sini.......aku menunggumu berharap kau datang memelukku dan bisikkan rindu hanya untukku dan menghapus air mata ini. Tapi seiring waktu berlalu, kau juga tak kunjung datang menjemputku hingga burung besi ini membawa aku kembali pulang. Syamsuddin Noor jadi saksi betapa aku ingin menemuimu.

Ayura, 2010

    

2 comments:

AndangB370Pramono said...

Sabar ya sayang... Kebaikan akan menghampirimu, Allah tau yang terbaik untukmu.. jarak dan waktu bisa dilalui dengan sabar serta ikhtiar.

Semoga kebaikan selalu menyertaimu.. semoga apa yang kau impikan terwujud dialam nyata..

ayura said...

makasih kak.....tapi semua dah tinggal kenangan.....mimpi itu g akan pernah nyata....semua cm bunga tidur dan aku harus bangun untuk kehidupan selanjutnya