Thursday, October 13, 2011

LELAH HATI

Langkahku semakin berat seolah ini beban yang tak dapat lagi aku tahan, yang tak dapat lagi aku pikul meski aku telah berusaha sekuat tenaga untuk mengangkatnya. Aku bisa saja pura-pura tertawa meskipun hati kian terluka, tapi aku tak akan pernah mampu mengabaikan deritaku yang kian mengganggu.

Aku tak lagi punya keberanian untuk menatap ulang masa depan yang kian kelam dan terabaikan. Apa aku bisa menatanya, berjuang membenahi setelah apa yang terjadi??? Semua begitu tiba-tiba, yang tak pernah terlintas sedikitpun bagiku bahwa semua ini akan berakhir seperti ini pada akhirnya meski diawal aku berharap semua akan bahagia dengan seiring kami bersama.

Aku tak mampu berharap lagi, aku tak sanggup memohon lagi dan aku tak bisa untuk mengiba lagi untuk kesekian kali. Semua ini terlalu menyakitkan hati hingga aku tak mampu lagi berdiri bangkit dari keterpurukan ini. Apa memang lagkahku harus terhenti sampai disini,…?
Tak bisakah aku terus melangkah menapaki semua jalan terjal ini meski hanya seorang diri dan tak ada lagi yang mendukungku saat onak dan duri tajam menusuk kaki?

Apa aku terlalu takut untuk mengetahui akhir dari perjalanan panjang yang melelahkan ini setelah semua yang terjadi dalam hidupku yang seolah setumpuk siksaan hati yang terus menyiksaku tiada henti?
Aku berharap akan ada secercah harapan yang mampu menerangiku, mengiringi langkahku menapaki setiap liku jalan yang aku pilih untuk kulalui meskipun penuh kerikil tajam dan duri yang siap menghalangi bahkan melukai.

Sekarang aku harus mandiri menapaki dengan pasti seorang diri sampai akhirnya aku menemukan sang tambatan hati yang akan setia menemani sampai aku mati tanpa pernah sedikipun melukai….


Ayura, 2010

Wednesday, July 20, 2011

RINDUMU SESAAT

Kebisuan ini menjadi naif seraya pasrah seperti alang..
kurasakan bidadari hati yang kelabu, menahan lirih seribu rindu..
jantung memang berdebar cepat, membuatku tak terkendali.. suara itu menusuk tepat di sanubari, terus berirama tiada henti..
ah, tapi aku tersadar ini hanya seperti bunga, bunga yang terlupa..
siapa yang tau? ini hanya dusta belaka, hanya aku terlalu meminta,.
so, bidadari hatiku yang kelabu terbanglah dengan sayapmu yang terbakar, kulepas harapku, kubuang jauh untuk melupakanmu..
aku tau, rindumu untukku hanya sesaat..

Ayura, 2011

LENTERA HATI

biar saja malam menggulung gelap
namun disudut sepi kuakan terus menjaga lentera hati agar tetap menyala walaupun suram
diujung mimpi aku masih sering mengenangmu
hingga ilusi jiwa terungkap dalam tirai mistery nan semu
disaat kelopak mata terpejam, kuingin lagi rasakan hangat pelukanmu
kuingin sandarkan penat jiwa dalam rengkuh bidang dadamu
meski semua tak lebih hanya hiasan bunga-bunga tidurku
ruas hati telah patah…
cermin diri telah retak seribu…
hasrat dan harapan telah hancur berkeping…
semua melengkapi kisah hidup dalam deritaku
dibawah nyala lentera hati…
kurangkum baitan do’a dan puji
agar lorong jiwa tak kian berkerak gelap
disini aku diam terpaku…
disini anganku membisu…
disini jiwaku membiru dalam pilu…
namun dibilik hati…
lenteraku tak akan kubiarkan mati dan beku…


Ayura, 2011

JEJAK KEKASIH

dingin pagi melingkup dunia kecilku
kuingin kau selalu hadir disetiap jaga dan lenaku
kujuga ingin kau temani aku
beriring dalam jalan gelap maupun terang
jangan pernah menjauh apalagi
pergi meninggalkan diriku sepi..
dibahumu… kuingin sandarkan lelah jiwa
berdua melarung mimpi sampai nafas kan terjemput
ketukan dingin angin diwajahku
tak membuatku surut tuk tetap
bersimpuh dialtar kuasa ILLAHI
sembari kumengisahkan baitan
isi hati direruntuhan air mata do’a
untukmu cinta ini abadi….
simpuhku dalam bening pagi
sisi anganku menyisir jejak kasih yang kau tinggalkan
ada desah nyeri bercampur ratap pilu dan harap
engkau ada dimana….
disini aku masih selalu menunggumu..
jemput aku dan berikan seulas simpulmu tuk menjadi penguat
hatiku agar kumampu menuju dermaga impian yang telah lama kita dambakan
kasih….
apakah tilas jejak cintaku telah terhapus dipendopo hatimu..?
sungguh…disini semua masih tersirat nyata
jejak kasihmu yang tersisa kan selalu kurawat tuk menjadi
tongkat pelipur dalam rana diri dibenua sepi..


Ayura, 2011

Thursday, June 30, 2011

KERINDUAN

pada malam ketika rembulan mengikat janji bintang
ijinkan kutanam mawarmu di taman mimpi
di lembah cinta yang dibingkai pelangi

esok ketika kau terjaga
ceritakan padaku tentang taman bunga kita
tentang dua hati yang lebur jadi satu
tentang matahari keabadian yang merangkak perlahan
tentang kerinduan yang terus menggelora
tentang cinta yang tanpa jeda
tentang sejuta kupu-kupu kerinduan

gelora cinta bagai ombak mencium pantai
tiada kenal lelah mereka berpagutan

tapi kasihku
kerinduan ini rasanya mencekik jiwa
aku lelah mencumbui perihnya kerinduan

ingin kutelan waktu
agar aku bisa segera membelai wajahmu
membiarkanmu bersandar di bahuku
berbagi kegelisahan dan keresahan
mengurai beban yang menggantung
merasai detak jantungmu

ingin kubisikkan pelan ke telingamu
puisi indah tentang kehidupan
kebahagiaan yang ingin kita rengkuh
tentang cita-cita dan harapan
tentang indahnya salju keabadian
tentang hangatnya mentari yang merekah

ah kasihku
betapa aku tak bisa berhenti mencintaimu

Ayura, 2011

Monday, June 27, 2011

Salahkah Bila Kumencintaimu

Sejenak aku tanya……..
adakah salah dengan cintaku ini
aku merasa kecil dari kehidupan yang mewarnaimu
aku merasa berdosa dari kebahagiaanmu dengannya
aku merasa hina dari rasa yang membelenggu jiwa
Tapi aku tak kuasa
menahan dentuman gelora rasa ini
aku tak mampu lagi
bentengi diri dari luapan asmara tentangmu
aku tak bisa menutup suara hatiku
hingga malam itu
kejujuran telah bimbangkan diriku
Sejatinya aku tak ingin
semua terungkap dalam goresan nyata
biar rahasia hati aku timbun sendiri
diantara reruntuhan sukma yang penuh bilur rindu
aku akan simpan semburat jinggamu
di lubuk terdalam segumpal putih hatiku
Kini setelah nyata membuai ikatan
aku semakin meragu
aku semakin memanjakan kekalutanku
aku terombang ambingkan oleh namamu
bak perahu kecil di tengah lautan dalam badai melintas
Aku merasa terdampar
di gurun ketidak pastian kehidupan
yang memenjarakan aku
dalam ruang gulita tak teraba
melemparkan aku
ke tempat yang tak terjamah oleh nafas
aku terkulai merintih berteman gundah
kembali aku tanya dalam ragu
Salahkah aku mencintaimu…………
 
Ayura, 2011

Wednesday, June 22, 2011

SEDIH MENGHUJAM JANTUNG

Handphoneku bergetar malam kemarin
Seperti biasa kuangkat dan kutekan tanda ok
Setelah terlihat siapa yang menelpon
Hatiku bergetar juga
Kau pergi tinggalkan kenangan di ketinggian
Coba larutkan dan kau bekukan
Dengan sedikit suara lucumu
Niat sekali rayu aku
Mengapa kau hadir
Sedangkan indramu bukan hakku
Mengertilah keadaanmu
Kau sudah guncang diri ini
Pernahkah kau merasakan sebingkai kunci
Yang pernah berputar sendiri
Diatas telapak manismu
Kau sempurnakan lukaku menjadi bengkak
Andai kutahu di jari manismu ada logam indah disana
Sifat sayangku tak akan mendekat
Satu rahasia…aku tau itu dan tapi kau pergi tinggalkanku

Ayura, 2011

Thursday, May 19, 2011

“Berdiri Sendiri”

:masii berpijak pada tanah yang basah, masii bergoyah
:masii halus benangbenang sutra itu melilit, masii terikat
:masii membumbung angan dan asatentang aku dan dia, masii tak terlupa
:namun ku coba, kucoba berikan sedikit udara
:pada hatiku yang pengap dan sempat pekat
:kucoba untuk pancangkan sebentuk kepercayaan
:pada dirinya yang selama ini telah berusaha menyeka peluhku
:pada dirinya yang selama ini telah menyita sebagian perhatianku
:pada dirinya
:bukan lagi masalah waktu
:namun kali ini adalah bagaimana aku sanggup untuk mengatakan
:mengatakan padanya
:jujur dari hati yang tersembunyi
:bahwa aku,
:aku tak akan pernah lagi mencintai dirinya yang tlah berlalu
:bahwa aku,
:aku akan selalu beriringan denganya tanpa bayang-bayang masa lalu

:namun aku belum sanggup
:mungkin suatu saat aku bisa
:mengatakan padanya
:apa yang selama ini aku rasa
:apa yang selama ini aku jaga
:apa yang selama ini aku dekap
:rapat
:dan terhalang
tentang perasaan ini
:tentang aku yang mencintai dirinya

Ayura, 2011

Terlihat tapi tak tersentuh

Terlihat namun tak tersentuh
Sambil menunggu jawaban, ketika gula sudah terlanjur bercampur kedalam dua cangkir Kopi panas malam itu, tidak ada lagi yang dapat kuhirup dan hembuskan karena kabarnyapun mentah kudapatkan, sampai degup jantung ini tak lagi senada dengan hembusan nafasmu, meringkuk tertusuk dingin karena hati semakin terkontaminasi oleh cerita tentang mata yang sulit terpejam
Tergeletak, membuka bahu dan lengan namun tidak berarti memasung fikiran…
Kabut turun dari lereng-lereng bukit kerinduan lalu berkelana demi mencari berita, sampai diantara riak-riak pelangi, Mentari mulai mencair….angin telah membeku….desahan tak lagi terdengar, sampai akhirnya aku yang akan menghilang, Demi waktu yang kuhabiskan tanpa sia-sia, demi genggaman yang mungkin memang telah terlepas…demi semua ini, Bacalah….andai kau merasakan apa yang aku rasakan, tetaplah tegar, tetaplah bersamaku…. jangan terpejam
Terbungkus rapi, namun tersirat dahan itu masih tertunduk ke arahku lalu tercium aroma yang sangat aku kenal, Walau tercemar warna kelabu dan hitam dini hari itu, namun aku yakin kamu tau maksud tulisanku…, Tentang semua ini lalu tentang cerita betapa sunyi telah menyayat pada dinding bayangan maya’ku, Namun jangan diratapi, sungguh…selembar daun itu lebih kuat dari apa yang kita bayangkan, Mungkin sudah suratan burung-burung terbang ke utara, demi manangkis kutukan dari sang peri pagi hari
Maafkan bila duri-duri mawarku telah robek telapak tanganmu lalu terkoyak, Lupakan mengapa riwayat berakhir, namun jangan abaikan lentera yang selalu tepati janjinya pada setap senja itu, Tiga jam menunggu kisah tragis demi membuktikan, tak selamanya ribuan bintang berkedip lalu berpijar…..aku, Seperti menatap dari ketinggian, seperti saat bumi berhenti berguncang dan seperti terbangun dari mimpi yang panjang, Seperti itulah yang disampaikan embun yang menetes tanpa buktikan apa-apa,…
Bagaimana dengan janji esok hari…?
Mungkin hanya akan ada kegilaan, atau mungkin memang sudah dilupakan
Biarkan, biar waktu yang menjawab, mengapa terlalu dalam guratan-guratan ini terukir…
Tak tersentuh

Ayur, 2011

MAMPUKAH AKU

Mampukah aku melangkahkan kakiku
Saat aku berpapasan denganmu
Mampukah aku berdiri tegak saat kau menghampiriku
Mampukah aku bersua saat kau memandangku
Sanggupkah aku menahan rasa ini
Saat kau menatap mataku
Sanggupkah aku menahan air mataku
Saat ku ingat kau yang tlah menggores luka dihidupku
Karena suatu saat kita pasti bertemu
Oh Tuhan!
Andai saat itu tiba, kuatkan aku akan siksa batin ini
Karna ku tak yakin, mampu dan sanggupkah diri ini
Menahan Gejolak hati
Amarah, benci, sakit serta rindu di hati
Ya Tuhan!
Aku berusaha semampuku
’Tuk menutup tabir rahasia cinta itu
Tapi sungguh ku tak mampu
Karena Dia lah Cinta Sejatiku
Dan kini dia tlah pergi dariku
Meski ia masih menyimpan rasa sayang dan cintanya untukku
Namun sampai kapanpun aku dan dia takkan pernah bisa bersatu
Dan kumohon hapuskan rasa ini dari hatiku
Sungguh ku tak mau terpuruk dalam dunia semu

Ayura, 2011

CINTA.....

Kuberikan hati & setiaku hanya untuk cinta,
Tapi dia dengan sejuta perangkapnya
malah membuatku terus terjaga dalam derita…
Lalu kupupuk benci & dendam untuk cinta,
Tapi dia dengan sejuta kenyataannya
malah smakin menguatkan rasa sayang yg terlanjur ada.
Duhai,…
Bukankah cinta itu seputih & semurni ketulusan rasa ?!
Lalu mengapa dia menyelimutiku dengan debu keraguan
yang begitu tebal.
Dan mengubah sang waktu menjadi samurai tajam
yang menikam tepat di jantung takutku.
Duhai,…
Bawalah jauh cinta ini dari fananya hidup.
Karna kulelah & muak mencium bau kepercayaan
yang dihembuskan oleh tipuan khayal cinta.
Dan sisakan bayangan pucat wajah takdir
yang menyeretku pada nisan kematian rasa.


Ayura, 2011

TENTANG AKU dan KAMU

Langkahku terhenti saat hati mulai mencair karena rindu…
Tataplah mentari, karena hari ini semuanya harus kita akhiri
Genggamlah jariku, karena mungkin kita tak mungkin kembali ke masa-masa ini…
Peluk tubuhku ini, karena sungguh… aku ingin..
Pertama ku sentuh warnamu, saat hati ini gersang, penuh dengan debu….
Sperti Oase yg bangkitkan hasrat untuk berbagi angan.. kamu hadir bawakan aku Cinta..
Kamu buat aku tertunduk, merenung, dan menatap jauh ke dalam mata indahmu
Sungguh.., aku telah tenggelam dan hanyut dalam lautan cinta terlarang ini..
Saat kututup mataku, terbersit keinginan untuk bawa kamu jauh kedalam kehidupanku
Saat kuyakinkan hati ini bahwa kamu mampu bertahan dengan semua keadaanku saat ini
Selalu ada sesuatu yang memaksa aku berfikir kembali untuk melangkah lebih jauh
Sampai di Titik ini, aku harus menjawab… mengapa hatiku sering bimbang
Jujur…. dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam.. aku katakan…
Aku sayang kamu…… Aku cinta Kamu… Aku akan selalu rindu padamu…..
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada padamu
Hingga buatlah kamu benci padaku karena perasaanku ini…
12 Des 08, kita putuskan untuk arungi lautan yg penuh gelombang ini bersama-sama
Berbekal hati yg terluka, coba abaikan sakitnya, penuh harap, gantungkan angan diangkasa…
Walau hampir basah pipi ini dengan air mata tak percaya…
Getir…. Saat kau ucapkan setiap kata yang terbungkus cerita tentang kamu dengan dia…
Tapi sudahlah, aku bisa terima semua itu… dan berharap, tak ada lagi cerita yg keluar dari bibirmu tentang masa lalumu itu, karena aku masih ingat jelas rasa sakitnya…
Sejak saat itu, hariku tak lagi membosankan…
Sejak saat itu, ada wajah dan warnamu dalam setiap ruang di hati dan fikiranku
Ada senyummu, pandanganmu dan suaramu di sela-sela aku menghela nafas…
Sungguh, kamu begitu memberi arti di dalam kisah hidupku
Sampai kusadari, aku bukanlah orang yang kau cari…
Aku bukanlah pangeran dalam mimpimu…
Aku bukanlah pembawa bahagian di masadepanmu,
Aku hanya seorang pemimpi, yg dapat halangi kamu untuk temukan belahan hatimu yang lain..
Aku tak bisa menjadi tanpa batas dimatamu…
Akupun Kadang tak bisa selalu ada disisimu saat kamu butuh aku..
Aku tak bisa janjikan waktu-waktu indah untuk kamu,
Aku sadar benar, semua ini menyiksamu… aku dan kenangan-kenangan kita
Bila kita tak mungkin lagi bersatu,…
Sungguh….
Aku akan tetap berusah selalu ada untuk kamu,
Walau tak mungkin lagi hatimu utuh untukku..
Semoga kamu temukan cinta sejatimu, tanpa batas… hingga dunia tau….
Sesungguhnya ada ruang di dalam mata indahmu..
Ruang yang hanya pantas diisi dengan cinta tulus dengan hati…
Aku Cinta Padamu…
Terima kasih, untuk semua sayang dan cintamu.. yg membuat aku akan sangat kehilanganmu..
Jangan lupakan aku.. sungguh, kisah ini jadi penggalan manis dalam hidupku,
Walau “kita cukup sampai disini….”
Mungkin, Sampai aku kembali lagi…
Mungkin…

Ayura, 2011

RINDU

mlm t’lah berlalu
t’ penat, q lhti sang pnyinar mlm
nmun, dlm spinya ptang,
q luapkn air mata q
menetes…dan trus mntes…
q cb tuk tu”p mt
tp,ttp t’ bs
dlm dinginnya mlm
q kau rangkuh dlm krinduan
dlm spinya mlm
kau bsikkan kt cnt lwt bintang
mgp, kau tggalkan q…….
tgllkan slruh cnt sci ku……
kau prgi tuk slmnya……..
dlm kain kfan…
kau trdyam sepi…
tp,tng synk
q kn slu stya mnemni u
lwat styap bunga tdur q
mkin, d dnya ni kt t’ dpt brsma
tp,lwt cinta kt bs berstu
tuuk slmnya
nmun,p kh q bs hdup tnp u…?
p kh q bs trsnyum tnpa hdir u?
jiwa srasa t’ brnyawa
ht t’ dpt q ingkri
bhwa q t’ bs hdup tnpa u
spcuuk kt cnt tuk diri u
“i luv you”

Ayura, 2011

Tak Ingat Tak Tahu

Rinduku selalu mengalirkan namamu
Namamu selalu detakkan jantungku
Sulit kubendung naluri itu
Selalu begitu, setiap waktu
Tapi, kau tak ingat dan tak tahu
Dan akhirnya akulah yang terpuruk dalam rasa itu
Rasa yang menggebu sejak dulu, dari masa lalu
Dan kau tak pernah ingat dan tak pernah tahu
Rasa dan asaku padamu terukir begitu jelas di tulang rusukku
Mengalir deras di aliran darahku
Memukul keras membuat lebih cepat detak jantungku
Sedikitpun, kau tak ingat dan tak tahu
Seperti menghitung jutaan bintang di malam hari
Seperti menghitung rinai hujan yang jatuh ke bumi
Seperti menghitung hamparan pasir di pantai ini
Sampai matipun kau tak kan pernah ingat dan tak kan pernah tahu
Bahwa disini ada satu hati yang menunggu, satu jiwa yang terbelenggu

Ayura, 2011

Aku Padamu

Waktu yang menbawa bersamamu
Menempuh angin yang berlalu
Sekedar tuk menyapa rinduku
Dari sejuta harapan
Tersirat keengganan
Tak sangggup tuk membisu
Membisu bahwa diriku ini pemujamu . .


Ayura, 2011

Monday, January 17, 2011

HUJAN

Rinai hujan membasahi bumi... Membuai raga yang semakin tak berdaya... Munuju mimpi yang kian tak berarti... Dan menjaga rasa yg kian tak bermakna...

Dinginnya udara menyelimuti senja... Gelapnya malam menemani sunyi... Mencabik-cabik segala yang ada dijiwa... Memporak porandakan kedamaian cinta yg sudah terc...ipta...

"mahirnya bersandiwara" kata yang kau bisikkan di telinga... Meluluh lantakkan hati yang masih terluka... Menjadi serpihan yang tak tertata... Menjadi puing-puing yang kian tak terpelihara...

Akirnya kuterjaga dari mimpi dan kusadari semuanya... Kini kau hancurkan ketulusan cinta yang terbina... Dan aku akan berlalu walau dengan derita... Tuk merenda asa walau tanpanya...




Ayura, 2011

HUJAN

Rinai hujan membasahi bumi... Membuai raga yang semakin tak berdaya... Munuju mimpi yang kian tak berarti... Dan menjaga rasa yg kian tak bermakna...

Dinginnya udara menyelimuti senja... Gelapnya malam menemani sunyi... Mencabik-cabik segala yang ada dijiwa... Memporak porandakan kedamaian cinta yg sudah terc...ipta...

"mahirnya bersandiwara" kata yang kau bisikkan di telinga... Meluluh lantakkan hati yang masih terluka... Menjadi serpihan yang tak tertata... Menjadi puing-puing yang kian tak terpelihara...

Akirnya kuterjaga dari mimpi dan kusadari semuanya... Kini kau hancurkan ketulusan cinta yang terbina... Dan aku akan berlalu walau dengan derita... Tuk merenda asa walau tanpanya...




Ayura, 2011